RSS

1 TAHUN KEPERGIANNYA


waktu cepat berlalu, sehari , sebulan, dan tak terawa setahun tepatnya hari ini. kepergiannya masih juga menyisakan kesedihan, aku masih belum bisa melupakan dia sepenuhnya, kekasih ku, safri nazli pasaribu.
apa kabarnya disana? apa dia merindukanku?
aku sangat merindukannya, seandainya aku bisa menyampaikan itu, aku merindukannya, dan ingin memeluknya seperti dulu.
sayang, hari ini hujan , tadi sore waktu imah mau berangkat ke kampus, gerimis turun. pengennya main hujan kyk dulu sama ayank , ayank rindu gak hujan-hujanan ama imah? hehehhehe
ingat gak sayang, dulu kita kencan hujan-hujanan, senang rasanya kayak anak kecil suka hujan. banyak kesamaan kita, salah satunya hujan.
sayang, masi ingat gak waktu kita telponan dulu, waktu kita pulang bareng dari kampus, waktu kita jalan-jalan ama alya, waktu kita hujan hujan ?
aku merindukan mu sayang, bogoshippo
kapan aku bertemu dengan mu lagi sayang? aku ingin memelukmu seperti terakhir kali saat di ruang tamu rumahmu, kau memelukku dan menghapus air mata ku,
aku mengingat mu seharian ini, aku merindukanmu , safri nazly
bogoshippo safri nazly pasaribu ..........

ONE YEAR LATER part 2

Kamis, 22 november 2012
Hari ini, tak akan pernah ku lupakan seumur hidupku, mungkin sampai aku mati taakan pernah kulupakan. Air mataku menetes, tak bisa berhenti. Masih berharap ini semua mimpi dan aku segera terbangun dari mimpi ku yang menyedihkan, tapi aku sadar , ini bukan mimpi ini kenyataan.
Kenapa? Kenapa secepat ini dia pergi meninggalkanku? Apa salahku? Kenapa ini semua harus terjadi padaku? Mengapa tuhan mengambil orang yang sangat kusayangi? Kenapa tuhan, aku sempat merasa tuhan tak adil, kenapa aku ? kenapa harus aku? Kenapa mama dan bg nazly meninggalkanku?
Ya tuhan, aku bukan mengeluh, tapi ku rasa hidupku ini terlalu menyedihkan, masih berharap ini mimpi.
Pagi itu, aku terburu-buru pergi kekampus, hari ini ada lab farmakognisi. Tak ada petanda, aku masih terhangut dengan suasana lab , aku terus mikirin bg nazly dan aku memutuskan bolos kuliah hari ini, mau menjenguk pacar ku. Masi tetap konsentrasi dengan mikroskop di depanku,
Entah ini mimpi atau bukan, tiba-tiba aslab ku, bg denny yang daritadi duduk dibelakang, membuat ku sungguh membeku. Dia bilang kalau bg nazly meninggal, aku gak percaya. Awalnya aku tenang, namun saat teman-teman ku mulai diam, melihatku, menatap ku,
Air mataku mengalir , saat ku lihat panggilan tak terjawab dari bg rahman, tangan ku gemetar, air mataku terus mengalir, aku gak percaya, ku lihat blackberry ku, ternyata banyak ping dari sepupu bg nazly, bg taupan, aku gemetaran . masi gak percaya . aku menelepon bg rahman , aku gemetaran .
Aku menangis, tak bisa menahan air mataku di depan teman-teman ku, bg nazly meninggal, orang yang kusayang, yang memebuat ku selama ini bahagia, nyaman, yang melindungi ku, aku gak percaya , semalam baru aja kami bertemu, dan aku berjanji padanya siang ini datang menjenguknya.
Air mataku tak berhenti menangis, aku dan temanku, diah ayu tirta menuju rumahnya, aku masih terus menangis dan menangis di sepanjang jalan. Masi tetap ini mimpi dan segera terbangun dari mimpi ku ini. Aku mencoba mencubit tangan ku, sakit !! ini bukan mimpi.
Sampai di rumah itu, rumah saudaranya, kulihat orang-orang ramai, dan lima langkah menuju rumahnya, ku lihat bg rahman dan bg fauzan, aku berusaha tegar, masi tetap gak percaya sampai kulihat dengan mataku sendiri. Saat aku masuk , kulihat kak fitry n’ wirna , menangis sejadi-jadinya. Ku lihat sosok seseorang tergeletak tak berdaya, seluruh tubuhnya ditutupi kain . aku terdiam, kaki ku melemas, air mataku menetes sejadi-jadinya, tuhan, kenapa secepat ini?
Aku terdiam sambil masih menangis, kak fitry membuka kain itu, kain yang menutupi wajahnya, ku lihat wajahmu saying ku, dengan pucatnya tak berdaya, aku menangis, aku tak percaya, aku berharap ini mimpi, mimpi yang segera berakhir, wajah itu, senyum itu, tak mungkin, ini pasti mimpi.
Tapi tidak, ini bukan mimpi , air mata ini, mengalir terus menerus, aku semakin tak berdaya, teman-teman nya datang meilihat untuk terakhir kalinya, aku masi terhanyut dan memeluk wirna sejadinya, ya tuhan, kenapa bisa ? apa yang terjadi ?
Kenapa secepat ini ?
Pagi itu, sekitar jam 8, safri nazly pasaribu, kekasih ku, meninggal dunia. Tanpa ada petanda, tanpa memberitahuku, tanpa menanyakan aku apakah aku taka pa-apa ini semua terjadi. Tega, dia tega meninggalkanku.
Singkat cerita , aku pun telah di mobil keluarga bg nazly, bersama kak fitry dan saudara mereka, aku Cuma membawa dompet dan handphone. Baju gantiku menyusul dibawa sama kak astir, teman akrab bg nazly. Sepanjang perjalanan ke kota kami, aku teringat saat kami pulank bersama menjelang bulan puasa kemaren, masi teringat dengan tawa nya, senyumnya,
Air mata ku ikut mengalir seiring hujan sore ini, kami masi dalam perjalanan ke kota padangsidimpuan, ambulance yang membawa kekasih ku, tak terlihat lagi di depan , sudah melaju dengan cepatnya. Aku mencoba memejamkan mata, tapi tak bisa, aku terus teringat dia. Teringat semua kenangan bersamanya, sejak awal bertemu, saat pacaran, dan saat sakit semalam. Air mataku terus mengalir,
Aku tertidur dan saat aku terbangun sudah sampai di kotaku, padangsidimpuan. Ku lihat jalan-jalan yang mulai sepi dikota ini, yah sudah larut malam, waktu menunjukkan pukul 12 malam. Saat tiba di rumah nya, ku dengar suara mama nya, menjerit dan menangis. Orang-orang sudah ramai, Aku gak kuasa, aku turun dari mobil, aku melihat ya tuhan mamanya, aku kasihan melihatnya, tak tega melihat mama nya menangis sampai lemas.
Aku berharap ini masi mimpi, ya tuhan, air mata ini, aku gak tau gimana mataku saat ini, terus menangis seharian ini, tiba-tiba adikku, syukur datang menjemputku, dan aku pun permisi kepada wirna dan mama nya , berpamitan pulang dan besok aku datang lagi,
Masi dengan keadaan ku yang berantakan, hanya mengenakan kemeja dan rok kuliah, memegang dompet dan handphone. Aku pun sampai dii rumah ku, masi dengan mataku yang sembap gara-gara menangis seharian ini, kulihat mama dan ayah duduk di ruang nonton. Dan ayah pun sudah tau kejadian yang terjadi padaku, menyuruhku istirahat.

Aku pun kekamar, memeluk boneka ku, bubu. Ku coba buat mejamin mata, tapi tak bisa. Berkali-kali ku coba namun wajahnya, senyumnya, candan nya, bahkan suara nya masi terbayang semua, tak bisa walaupun ku coba tak bisa. Akhirnya malam itu aku tak tidur, 

ONE YEAR LATER

Rabu, 21 NOVEMBER 2012
Hari itu, hari rabu. seperti biasa kegiatan dikampus ku, ngejurnal dan mengerjakan laporan praktikum. Sangat melalahkan, begini lah kuliah difarmasi.
Sangat sibuk dengan jurnal jurnal yang deadline, terutama untuk jurnal praktikum fitokimia, kebetulan bagian jurnal yang aku kerjakan deadline sampai minggu ini karena kakak aslabnya ada keperluan sehingga kami tidak bisa acc, yah sangat memusingkan , sementara aku belum menyelasaikan seluruhnya jurnal itu,
Saking sibuknya dengan jurnal yang deadline, aku akhirnya bolos kuliah spektro. Hmm, tak apa-apalah hanya sekali tak masuk. Aku pun bolos dengan salah seorang teman akrabku, desi eka putri. Kami mengerjakan jurnal di lab,
Aku sibuk dengan lnotebook hijau ku, tak memperdulikan apapun disekitarku, aku hanya memikirkan jurnal-jurnal dan jurnal.
Tak terasa sore pun tiba, teman-teman ku yang lain masi sibuk dengan laptop masing-masing , termasuk aku yang hamper selesai , tinggal dikirim ke email kakak aslabnya.
“mah, beruntung kali yah kau punya pacar kayak bg nazly, baik kali loh mahh, kami kemaren mintak softcopy jurnal, dikasi ama bg nazly” , salah seorang teman ku membuyarkan konsentrasi ku, dan aku pun menjawab dengan tersenyum.
Memang kalo dipikir-pikir aku sangat beruntung pacaran ama abg seniorku, bg safri nazly pasaribu. Banyak orang-orang mengatakan itu padaku, kakak senior, teman-temanku, keluarga ku.
Aku pun teringat padanya, bisa-bisanya aku melupakan untuk menghubunginya, menanyakan keadaan nya, tapi bagaimana ? hp nya hilang semalam sewaktu kami pulank kuliah, ahh aku berpikir sejenak , nanti ajalah , aku masih sibuk dengan jurnal-jurnal ku.
Langit mulai gelap, rintik-rintik hujan pun mulai turun, aku semakin merasakan kelaparan, yah seharian ini baru makan sekali aja, dikarenakan jurnal-jurnal yang deadline ini.
Tiba-tiba aku memeriksa hp kuh, kulihat ada sms masuk , hmm rupanya dari bg rahman, teman akrab bg nazly.
= dek, lagi dimana ? bg nazly lagi sakit dek. Imah gak dating jenguk bg nazly?=
Aku pun terkejut, semalam kami baru ketemu, dia kenapa ? aku mulai khawatir gak tenang, mungkin gara-gara hujan semalam. Aku meriksa hape ku satu lagi , rupanya wirna ngirim pesan dri bbm jg,
=imah, bg nazly sakit. Gak mau dia makan. Dating lah imah kerumah=
Aku semakin khawatir , tapi aku coba lagi tenang, ah mungkin Cuma demam, tapi pesan masuk lagi, kali ini dari lika,
=kak, bg nazly sakit=
Aku pun mulai khawatir , tak tenang . aku pun cerita ke desy, aku balas semua sms bg rahman, pesan wirna dan lika. Aku pun ngirim file jurnalku cepat-cepat ke email kakak aslab ku.
Aku gak tenang , diluar hujan gerimis , tapi aku memutuskan buat pulank deluan meninggalkan teman-teman ku yang masi sibuk dengan jurnalnya, akupun beralasan pulang deluan krna kos ku jauh dan aku takut pulank malam-malam.
Aku memutuskan setelah adzan maghrib ke rumah bg nazly dan tak singgah ke kos lagi.
Aku pun permisi pulank pada kakak aslab, kak yani. Mereka masi sempat ngegodain,
“ hayoo,, mau malam kamisan ama bg nazly yah? Hehehhe”
Hehhehee aku Cuma tersenyum, dan aku pun melaju sama desi dengan beat hitamku.
Sempat mengantar desi ke kosnya, dan aku pun menggas kereta ku cepat-cepat. Khawatir terus memikirkannya. Sampai-sampai dilampu merah jalan yuanda aku menabrak belakang kereta orang lain, aku tak peduli aku terus melaju. Sampai di jalan halat, aku berhenti di bank sumut, aku mangambil uang , krna di dompetku uang taka da lagi. Tiba-tiba hp ku bergetar, ku lihat sms masuk dari bg rahman ,
=dek, jadi ke tempat bg nazly? Tapi disini hujan deras dek=
Aku pun membalas sms itu cepat-cepat , dan mulai melaju lagi dengan memakai mantel di tubuhku.
Aku lewat jalan biasa kami lewati sewaktu mau kerumahnya, teringat sate kesukaannya, aku bingung , mau berhenti atau tidak, aku ragu karna hujan semakin deras , dan aku tak bisa pulang lama-lama , tak mau membuat kakak ku khawatir.
Aku sampai di rumahnya, rok ku basah , sepatu ku basah . yah memang tak basah kuyup tapi cukup membuatku tak nyaman .
Aku pun masuk sambil mengucap salam, ku lihat bg nazly, pacarku , dia sudak tergeletak di atas kasur dengan lemas, disampingnya wirna sedang mencoba membujuknya makan, aku pun duduk disamping wirna, ku tatap wajah pacarku , sangat lemas, mata yang sipit itu hamper tertutup, bebrapa detik baru sadar kalau aku ada disampingnya,
“kok kesini ayank malam-malam? Hujan yank diluar, “ katanya sambil tersenyum dengan mata yang masi sayu-sayu.
Aku pun membalas senyumannya , aku mencoba membujuknya makan . dan berhasil dia makan dengan ku suapin, namun dia tidak menghabiskan nasinya . aku heran kenapa dia tak mau makan dan semanja ini sakit, padahal lauk nya rending kesukaannya. Aneh .
Tapi lumayan perutnya sudah terisi, aku pun duduk disampingnya dengan setia, kini hanya kami berdua di rumah, krna kak fitry lagi kek kedai jualannya, dan wirna ke warnet mengerjakan tugasnya sama teman akrabnya , ani.
Tinggal lah aku berdua dengannya, tak lama dua orang kakak yang bekerja sama kak fitry datang, melihat kami sambil ngegoda-godain . aku hanya tersenyum.
Kulihat dia sambil tersenyum, aku pun mulai mengajaknya bicara ,
“ kok bisa ayank sakit gini ? main hujan-hujan ayank semalam?”
Dia pun menjawab dengan lemas, “semalam abg nyari hp itu yank, abis ngantar imah ke rumah” 
Akupun terkejut mendengar jawabannya, dia pun balik bertanya .
“gimana tadi ujian lab ayank ? lulusnya ?” dengan tersenyum.
“hehehhe, lulus yank, tapi sayangnya laporan kedua “ dia pun tersenyum, ku balas senyumannya sambil mengelus rambutnya.
“yank, tadi banyak kali kejadian hari ini, pokoknya banyak kali mau imah ceritain ama ayank. Cepatlah ayank sembuh “, tiba-tiba suara alya terdengar di ruang tamu , dilihatnya bg nazly yang tergeletak , tiba-tiba wajah alya terdiam yang biasa ceria dan suka mengganggu bg nazly, dia tak mau sedikit pun dekat sama bg nazly. Aku merasa aneh. Apa karna bg nazly lagi sakit . akhirnya ku putuskan untuk membeli makanan karna di ajak alya.
Tak peduli gerimis pun, kami pergi membeli sate yang di dekat gang rumah bg nazly. 3 bungkus sate , dan sampai dirumah kami memakannnya , aku yang sudah kelaparan pun melahapnya sambil menyuapin bg nazly, tapi seperti tadi sebelumnya dia Cuma menghabiskan setengah saja. Alya terus melahapnya sampai habis .
“maaf yah saying, gak sate kesukaan ayank, krna takut td kejauhan belinya” sambil menatapnya. Namun di tersenyum .
“gak papa yank, oh ya gimana ama kak fitry, udah baikan ? ama mama gimana ? masi marah si sykur ama abg?” aku pun heran kenapa dia banyak bertanya ,
“gak papa kok, udah gak usah pikirin ayank lagi” sambil tersenyum.
“bilang yah saying, minta maaf abg ama syukur “ dia pun menataoku serius, aku tersenyum menggangguk.
“yank, baikan lah ayank ama mama , ama kak fitry , ama kak tiny, yah saying? “ sambil menatapku lagi dengan dalam. Aku pun terdiam dan mengiyakan saja, tak mau membuat pikiran padanya yang sakit. Yah, aku masi belum bicara sama kakakku gara-gara kejadian seminggu yang lalu.
Aku pun yang masih kesal tak mau berbiacara deluan. Namun aku hanya mengiyakan di depan bg nazly, agar dia tak khawatir.
Aku masih menatap jam, hmmm, sebentar lagi pikirku. Saat itu alya sudah pulank , sehingga di ruang nonton hanya aku berdua dengan pacar ku.
Wirna belum pulank juga , aku gak tega ninggalin bg nazly sendirian. Aku heran melihat tingkahnya, dari td dia terus tak mau diam dan terus memanggil mamanya, dia pernah sakit seperti ini, tapi tak semanja ini, aku mulai merasa aneh.  dia pun bercerita kalo dia pengen rending mama nya .
“cepat lah ayank sembuh, biar jumpa sama mama ke padangsidimpuan, kangen ayank yah sama mama” dia Cuma menggangguk menjawabnya. Aku bertambah bingung saat dia berkata badan nya sakit, pegal-pegal. Aneh, pegal nya selalu berpindah-pindah. Aku mengoleskan minyak angina yang ada di tas ransel ku. Ku oleskan ke badannya . kepalanya, tangan , dan bahunya. Lalu ku tatap lagi matanya, dia tersenyum padaku lagi.
Hujan semakin deras, aku makin takut untuk pulang, dia tak membolehkan ku pulang. Dia menyuruhku tidur di rumahnya, dikamar wirna , tapi aku mengelak dan menjawab,
“ gak lah saying, nanti gimana di bilang tetangga, dikiranya pulak kita ngapain , gak bagus anak gadis tidur di rumah pacarnya” aku berusaha mengelak,
“tapi gak melakukan apa-apa saying, aku tidur disini , ayank kan bobok dikamar ama wirna” sambil membujuk ku.
Aku terus mengelak dan akhirnya kakak yang bekerja di jualan kak fitry pulang, aku memutuskan untuk  pulang karna semakin larut.
Dia terus membujukku, namun aku meyakinkannya dan berjanji besok datang lagi.
Saat aku membereskan barang-barang ku, dia meminta kiss , yah kiss . aku pun mencium pipinya, dan berkata cepat sembuh.
“makasih yah saying …” dia menjawab itu sambil tersenyum.
“makasih buat apa saying ? “ sambil membalas senyumannya .
“makasiih udah jadi pacar abg “ sambil memegang tanganku.
“iya sayang “ ku jawab sambil beranjak dari tempat duduk ku, dia mencoba berdiri. Tiba-tiba mengatakan akan mengantar ku, aku menolaknya, bagaimana mungkin dia masi bisa mengantar ku, pacar ku memang terlalu baik, padahal dia lagin sakit. Aku pulank sendiri dia antar di depan pintu sama kakak yang bekerja di kedai kak fitry. Aku menitipkan bg nazly pada mereka.
Aku melaju dengan beat hitam ku dengan mantel hijau yang kukenakan untuk mengindari hujan .
Melaju dengan jalan ramai, aku ingat pesan bg nazly jangan lewat jalan yang sepi yang biasa kami lewati.
Sampai dikos aku kelelahan setelah seharian ini, aku membersihkan diriKu dan masuk ke kamar. Merebahkan diri dan buka twitter sebelum memejamkan mata, ku mention twitter pacarku tersayang,
= @nazlyhunter cepat sembuh yah =

Dan ku nonaktivkan handphone ku, dan memcoba memejamkan mata, aku berdoa semoga pacarku cepat sembuh . 
Copyright 2009 ♪ 1000 YEARS ALWAYS BY YOUR SIDE ♪ . All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates