RSS

ONE YEAR LATER part 2


Kamis, 22 november 2012
Hari ini, tak akan pernah ku lupakan seumur hidupku, mungkin sampai aku mati taakan pernah kulupakan. Air mataku menetes, tak bisa berhenti. Masih berharap ini semua mimpi dan aku segera terbangun dari mimpi ku yang menyedihkan, tapi aku sadar , ini bukan mimpi ini kenyataan.
Kenapa? Kenapa secepat ini dia pergi meninggalkanku? Apa salahku? Kenapa ini semua harus terjadi padaku? Mengapa tuhan mengambil orang yang sangat kusayangi? Kenapa tuhan, aku sempat merasa tuhan tak adil, kenapa aku ? kenapa harus aku? Kenapa mama dan bg nazly meninggalkanku?
Ya tuhan, aku bukan mengeluh, tapi ku rasa hidupku ini terlalu menyedihkan, masih berharap ini mimpi.
Pagi itu, aku terburu-buru pergi kekampus, hari ini ada lab farmakognisi. Tak ada petanda, aku masih terhangut dengan suasana lab , aku terus mikirin bg nazly dan aku memutuskan bolos kuliah hari ini, mau menjenguk pacar ku. Masi tetap konsentrasi dengan mikroskop di depanku,
Entah ini mimpi atau bukan, tiba-tiba aslab ku, bg denny yang daritadi duduk dibelakang, membuat ku sungguh membeku. Dia bilang kalau bg nazly meninggal, aku gak percaya. Awalnya aku tenang, namun saat teman-teman ku mulai diam, melihatku, menatap ku,
Air mataku mengalir , saat ku lihat panggilan tak terjawab dari bg rahman, tangan ku gemetar, air mataku terus mengalir, aku gak percaya, ku lihat blackberry ku, ternyata banyak ping dari sepupu bg nazly, bg taupan, aku gemetaran . masi gak percaya . aku menelepon bg rahman , aku gemetaran .
Aku menangis, tak bisa menahan air mataku di depan teman-teman ku, bg nazly meninggal, orang yang kusayang, yang memebuat ku selama ini bahagia, nyaman, yang melindungi ku, aku gak percaya , semalam baru aja kami bertemu, dan aku berjanji padanya siang ini datang menjenguknya.
Air mataku tak berhenti menangis, aku dan temanku, diah ayu tirta menuju rumahnya, aku masih terus menangis dan menangis di sepanjang jalan. Masi tetap ini mimpi dan segera terbangun dari mimpi ku ini. Aku mencoba mencubit tangan ku, sakit !! ini bukan mimpi.
Sampai di rumah itu, rumah saudaranya, kulihat orang-orang ramai, dan lima langkah menuju rumahnya, ku lihat bg rahman dan bg fauzan, aku berusaha tegar, masi tetap gak percaya sampai kulihat dengan mataku sendiri. Saat aku masuk , kulihat kak fitry n’ wirna , menangis sejadi-jadinya. Ku lihat sosok seseorang tergeletak tak berdaya, seluruh tubuhnya ditutupi kain . aku terdiam, kaki ku melemas, air mataku menetes sejadi-jadinya, tuhan, kenapa secepat ini?
Aku terdiam sambil masih menangis, kak fitry membuka kain itu, kain yang menutupi wajahnya, ku lihat wajahmu saying ku, dengan pucatnya tak berdaya, aku menangis, aku tak percaya, aku berharap ini mimpi, mimpi yang segera berakhir, wajah itu, senyum itu, tak mungkin, ini pasti mimpi.
Tapi tidak, ini bukan mimpi , air mata ini, mengalir terus menerus, aku semakin tak berdaya, teman-teman nya datang meilihat untuk terakhir kalinya, aku masi terhanyut dan memeluk wirna sejadinya, ya tuhan, kenapa bisa ? apa yang terjadi ?
Kenapa secepat ini ?
Pagi itu, sekitar jam 8, safri nazly pasaribu, kekasih ku, meninggal dunia. Tanpa ada petanda, tanpa memberitahuku, tanpa menanyakan aku apakah aku taka pa-apa ini semua terjadi. Tega, dia tega meninggalkanku.
Singkat cerita , aku pun telah di mobil keluarga bg nazly, bersama kak fitry dan saudara mereka, aku Cuma membawa dompet dan handphone. Baju gantiku menyusul dibawa sama kak astir, teman akrab bg nazly. Sepanjang perjalanan ke kota kami, aku teringat saat kami pulank bersama menjelang bulan puasa kemaren, masi teringat dengan tawa nya, senyumnya,
Air mata ku ikut mengalir seiring hujan sore ini, kami masi dalam perjalanan ke kota padangsidimpuan, ambulance yang membawa kekasih ku, tak terlihat lagi di depan , sudah melaju dengan cepatnya. Aku mencoba memejamkan mata, tapi tak bisa, aku terus teringat dia. Teringat semua kenangan bersamanya, sejak awal bertemu, saat pacaran, dan saat sakit semalam. Air mataku terus mengalir,
Aku tertidur dan saat aku terbangun sudah sampai di kotaku, padangsidimpuan. Ku lihat jalan-jalan yang mulai sepi dikota ini, yah sudah larut malam, waktu menunjukkan pukul 12 malam. Saat tiba di rumah nya, ku dengar suara mama nya, menjerit dan menangis. Orang-orang sudah ramai, Aku gak kuasa, aku turun dari mobil, aku melihat ya tuhan mamanya, aku kasihan melihatnya, tak tega melihat mama nya menangis sampai lemas.
Aku berharap ini masi mimpi, ya tuhan, air mata ini, aku gak tau gimana mataku saat ini, terus menangis seharian ini, tiba-tiba adikku, syukur datang menjemputku, dan aku pun permisi kepada wirna dan mama nya , berpamitan pulang dan besok aku datang lagi,
Masi dengan keadaan ku yang berantakan, hanya mengenakan kemeja dan rok kuliah, memegang dompet dan handphone. Aku pun sampai dii rumah ku, masi dengan mataku yang sembap gara-gara menangis seharian ini, kulihat mama dan ayah duduk di ruang nonton. Dan ayah pun sudah tau kejadian yang terjadi padaku, menyuruhku istirahat.

Aku pun kekamar, memeluk boneka ku, bubu. Ku coba buat mejamin mata, tapi tak bisa. Berkali-kali ku coba namun wajahnya, senyumnya, candan nya, bahkan suara nya masi terbayang semua, tak bisa walaupun ku coba tak bisa. Akhirnya malam itu aku tak tidur, 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 ♪ 1000 YEARS ALWAYS BY YOUR SIDE ♪ . All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates