FAKTA TENTANG JUNG YONG HWA CNBLUE
Posted in
Label:
KPOP
Minggu, 17 Juni 2012
Yong Hwa mengatakan bahwa gitar adalah instrumen yang paling mudah untuk dimainkan. Yong Hwa belajar gitar dari temannya
Yong Hwa maniac cincin dan aksesoris
Yong Hwa punya koleksi lebih dari 100 pasang sepatu
Yong Hwa mendapat penghargaan di Korea Drama Festival 2010 karena perannya di You're beautiful
Yong Hwa mengaku bahwa member CN Blue yang paling tampan adalah Jong Hyun, bukan dirinya
Pada awal 2009, Yong Hwa mendapat peran pertama nya sebagai Kang Shin Woo dalam drama You’re Beautiful
Yong Hwa berpasangan dengan Seohyun Girls’ generation dalam acara We Got Married
Hobi Yong Hwa adalah bermain gitar dan piano
Yong Hwa menguasai bahasa Inggris, Korea, dan Jepang
Yong Hwa adalah tipe pria yang pencemburu
Yong Hwa mengagumi Kim Jung Mo the TRAX
Saat di perguruan tinggi, nilai Yong Hwa dalam Bahasa Inggris dan pendidikan Jasmani sangat baik, tetapi buruk dalam Matematika
Yong Hwa suka makan daging
Yong Hwa bisa menenun, dia belajar dari Seohyun Girls’ Generation
Yong Hwa mendapatkan SIM untuk mobil nya pada tahun 2011
Yong Hwa tidak suka dengan lebah dan kecoa
Yong Hwa adalah satu-satunya member CN.Blue yang tidak takut dengan hal-hal berbau hantu
Yong Hwa ingin belajar musik di Swedia, Amerika, dan Inggris
Tipe wanita ideal Yong Hwa adalah wanita yang pintar memasak, tidak suka berbohong, dan bisa memahami karyanya (*lagu ciptaannya)
Yong Hwa suka dengan style Jepang
Idola Yong Hwa adalah Bon Jovi
Julukan Yong Hwa adalah “Yong-yong”
Min Sun Ye Wonder Girls memilih Yong Hwa sebagai pria idealnya
Kalimat terbaik yang sangat disukai Yong Hwa adalah “Sold Out, Tiket habis terjual” (*LOL)
Yong Hwa suka mendengarkan musik sebelum tidur
Yong Hwa suka minum kopi sambil menulis lagu
Yong Hwa dan Min Hyuk bersama-sama mengikuti audisi untuk peran Kim Shin Woo dalam drama You’re Beautiful, tapi Yong Hwa lah yang terpilih
Merk parfum favorit Yong Hwa adalah Marc Jacobs dan Dsquared2
Bagi Yong Hwa yang paling berharga adalah CN.Blue dan keluarganya
Yong Hwa masuk Top 20 Selebriti yang memiliki pendapatan tertinggi. Yong Hwa ada di urutan ke enam
Serial TV
You're Beautiful as Kang Shin Woo (2009)
Heartstrings as Lee Shin (2011)
Sunday Sunday Night (2009-2010)
We Got Married with Seohyun Girls' Generation (2010-2011)
Night After Night (2010-2011)
Running Man (2010-2011)
Soundtrack Drama
A song for a fool - You're Beautiful (2009)
Promise (ANJELL) - You're Beautiful (2009)
Still (ANJELL) - You're Beautiful (2009)
See My Eyes - Heartstrings (2011)
Because I miss you - Heartstrings (2011)
Penghargaan
2010 MBC Entertainment Awards : Popularity Award (We Got Married)
2010 SBS Entertainment Awards : SBS Nueva Estrella Award varied (Inkigayo)
2009 SBS Drama Awards : Award Nueva Estrella (You're Beautiful)
ILMU RESEP DAN SEJARAH FARMASI
Posted in
A. Pendahuluan
Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu ini mengandung sedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk melayani resep dari dokter.
Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas, maka mudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama yang baik dengan cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan farmakologi.
Pada waktu seseorang mulai terjun masuk kedalam pendidikan kefarmasian berarti dia mulai mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal :
• Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu.
• Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat.
• Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan.
Mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatan untuk kebutuhan si sakit. Seseorang akan sakit bila mendapatkan serangan dari bibit penyakit, sedangkan bibit tersebut telah ada semenjak diturunkannya manusia pertama.
B. Sejarah Kefarmasian
Ilmu resep sebenarnya telah ada dikenal yakni semenjak timbulnya penyakit. Dengan adanya manusia di dunia ini mulai timbul peradaban dan mulai terjadi penyebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan usaha pencegahan terhadap penyakit.
Ilmuwan- ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran adalah :
- Hipocrates (460-370), adalah dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah. Dan Hipocrates disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran
- Dioscorides (abad ke-1 setelah Masehi), adalah ahli botani Yunani, merupakan orang pertama yang menggunakan tumbuh- tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. Karyanya De Materia Medica. Obat-obatan yang dibuatnya yaitu Aspiridium, Opium, Ergot, Hyosyamus dan Cinnamon.
- Galen (130-200 setelah Masehi), adalah dokter dan ahli farmasi bangsa Yunani. Karyanya dalam ilmu kedokteran dan obat-obatan yang berasal dari alam, formula dan sediaan farmasi yaitu Farmasi Galenika.
- Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim (1493-1541 setelah masehi), Adalah seorang dokter dan ahli kimia dari Swiss yang menyebut dirinya Paracelcus , sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan farmasi, menyiapkan bahan obat spesifik dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.
Ilmu farmasi baru menjadi ilmu pengetahuan yang sesungguhnya pada abad XVII di Perancis. Pada tahun 1797 telah berdiri sekolah farmasi yang pertama di perancis dan buku tentang farmasi mulai diterbitkan dalam beberapa bentuk antara lain buku pelajaran, majalah, Farmakope maupun komentar. Kemajuan di Perancis ini diikuti oleh negara Eropa yang lain, misalnya Italia, Inggris, Jerman, dan lain-lain. Di Amerika sekolah farmasi pertama berdiri pada tahun 1821 di Philadelphia.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ilmu farmasipun mengalami perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan, misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika dan kimia farmasi.
Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingga buku pedoman maupun undang-undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat pada negeri Belanda. Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun undang-undang yang dirasa masih cocok tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi dihilangkan.
Pekerjaan kefarmasian terutama pekerjaan meracik obat-obatan dikerjakan di apotek yang dilakukan oleh Asisten Apoteker di bawah pengawasan Apoteker. Bentuk apotek yang pernah ada di Indonesia ada 3 macam : apotek biasa, apotek darurat dan apotek dokter.
Dalam melakukan kegiatan di apotek mulai dari mempersiapkan bahan sampai penyerahan obat, kita harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, antara lain buku Farmakope (berasal dari kata “Pharmacon” yang berarti racun/obat dan “pole” yang berarti membuat). Buku ini memuat persyaratan kemurniaan, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.
Hampir setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri, seperti :
• Farmakope Indonesia milik negara Indonesia
• United State Pharmakope ( U.S.P ) milik Amerika
• British Pharmakope ( B.P ) milik Inggris
• Nederlands Pharmakope milik Belanda
Pada farmakope-farmakope tersebut ada perbedaan dalam ketentuan, sehingga menimbulkan kesulitan bila suatu resep dari negara A harus dibuat di negara B. Oleh karena itu badan dunia dalam bidang kesehatan, WHO ( world health organization ) menerbitkan buku Farmakope Internasional yang dapat disetujui oleh semua anggotanya. Tetapi sampai sekarang masing-masing negara memegang teguh farmakopenya.
Sebelum Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah farmakope Belanda. Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan semenjak itu farmakope Belanda dipakai sebagai referensi saja.
Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan :
• Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962
• Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 20 Mei 1965
• Formularium Indonesia ( FOI ) terbit 20 Mei 1966
• Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972
• Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974
• Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978
• Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979
• Farmakope Indonesia IV terbit 5 Desember 1995
Langganan:
Postingan (Atom)